KESEHATAN
MENTAL
Pengertian Sehat
Istilah kata sehat dalam kehidupan kita sehari-hari
sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu yang dapat bekerja dalam keadaan normal.
Misalnya saja adalah Kulkas yang masih bisa digunakan baisanya akan disebutkan
orang bahwa kulkas ini masih dalam keadaan sehat.
Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa
segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat
apabila menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya menyatakan bahwa seluruh
tubuh pasien berfungsi secara normal.
Menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun
1960,
Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit,
cacat, dan kelemahan.
Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975 sehat adalah adalah suatu kondisi yang terbebas dari
segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial.
Namun sekarang ini bukan hanya kita kenal dengan tiga konsep
sehat yaitu fisik. Mental, dan sosial tetapi juga di lihat dari sisi ekonomi
manusia itu sendiri.
Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut:
1.
Kesehatan fisik
terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
2. Kesehatan mental
(jiwa) terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
• Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
• Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan
emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
• Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur,
pujian, kepercayaan terhadap Tuhan.
3. Kesehatan sosial
seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik,
tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik,
serta saling toleran dan menghargai.
4. Kesehatan ekonomi
seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan
sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara
finansial..
Sejarah
Perkembangan Kesehatan Mental
Dahulu orang
menduga bahwa penyebab penyakit mental disebabkan oleh setan, roh-roh jahat dan
dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam
penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai
besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha untuk melakukan
perbaikan dalam mengatasi orang-orang yg mengalami gangguan mental.
Kesehatan
mental, ungkapan ini diciptakan oleh W.
Swetster di tahun 1843, dan penuh dengan konten yang sebenarnya melalui "pribadi" pengalaman
berkumpul oleh ahli asuransi Beers Amerika.
Tujuannya adalah untuk memastikan perawatan
yang lebih manusiawi dari sakit mental. Kesehatan
mental mulai berkembang sejak perang dunia ke II .Sejak awal perang dunia
ke II kesehatan mental bukan lagi suatu istilah yang asing bagi orang – orang. Dalam
bidang kesehatan mental kita dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah
terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya
mengatasinya sejalan dengan peradaban.
.
Ada juga tujuan mempelajari Kesehatan mental yaitu :
1. Memahami
makna kesehatan mental dan faktor-faktor penyebabnya.
2. Memahami pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penanganan kesehatan mental.
3. Memiliki kemampuan dasar dalam usaha peningkatan dan pencegahan kesehatan mental masayarakat.
4. Meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan mengurangi timbulnya gangguan mental masyarakat.
2. Memahami pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penanganan kesehatan mental.
3. Memiliki kemampuan dasar dalam usaha peningkatan dan pencegahan kesehatan mental masayarakat.
4. Meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan mengurangi timbulnya gangguan mental masyarakat.
Teori
Kepribadian Sehat Menurut
a.
Aliran
Psikoanalisa
Psikoanalisis merupakan suatu bentuk model
kepribadian. Teori ini sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Sigmun Freud (1856-1938). Freud pada
awalnya memang mengembangkan teorinya tentang struktur kepribadian dan
sebab-sebab gangguan jiwa.
Konsep
teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan
bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau
dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran.
Dan apabila
dorongan – dorongan ini tidak dapat disalurkan, dapat menyebabkan gangguan
kepribadian dan juga memggangu kesehatan mental yang
disebut psikoneurosis.
Istilah “motivasi yang tidak disadari” / (unconscious motivation) menguraikan ide kunci dari psikoanalisa. Psikoanalisa mempunyai metode untuk membongkar gangguan – gangguan yang terdapat dalam ketidaksadaran ini, antara lain dengan metode analisis mimpi dan metode asosiasi bebas.
Istilah “motivasi yang tidak disadari” / (unconscious motivation) menguraikan ide kunci dari psikoanalisa. Psikoanalisa mempunyai metode untuk membongkar gangguan – gangguan yang terdapat dalam ketidaksadaran ini, antara lain dengan metode analisis mimpi dan metode asosiasi bebas.
Alam tidak sadar (unconscious) menjadi tempat bagi segala dorongan, desakan maupun insting yang tak kita sadari tetapi ternyata mendorong perkataan, perasaan dan tindakan kita. Sekalipun kita sadar akan perilaku kita yang nyata, sering kali kita tidak menyadari proses mental yang ada dibalik perilaku tersebut..
Tentu saja, alam tidak sadar bukan berarti tidak aktif atau dorman. Dorongan-dorongan di alam tidak sadar terus-menerus berupaya agar disadari, dan kebanyakan berhasil masuk ke alam sadar, sekalipun tak lagi muncul dalam bentuk asli. Pikiran-pikiran yang tak disadari ini bisa dan memang memotivasi manusia.
Alam Bawah Sadar
Alam bawah sadar (preconscious) ini memuat semua elemen yang tak disadari, tetapi bisa muncul kesadaran dengan cepat atau agak sukar (Freud, 1993/1964). Isi alam bawah sadar ini datang dari dua sumber, yang pertama adalah persepsi sadar (conscious perception). Apa yang dipersepsikan orang secara sadar dalam waktu singkat, akan segera masuk ke dalam alam bawah sadar selagi fokus perhatian beralih ke pemikiran lain.
Sumber kedua dari gambaran-gambaran bawah sadar adalah alam tidak sadar. Sedangkan sejumlah gambaran lain dari alam tidak sadar bisa masuk ke alam sadar karena bersembunyi dengan baik dalam bentuk mimpi, salah ucap, ataupun dalam bentuk pertahanan diri yang kuat.
Alam Sadar
Alam sadar (conscious), yang memainkan peran tak berarti dalam teori psikoanalisis, didefinisikan sebagai elemen-elemen mental yang setiap saat berada dalam kesadaran. Ini adalah satu-satunya tingkat kehidupan mental yang bisa langsung kita raih. Ada dua pintu yang dapat dilalui oleh pikiran agar bisa masuk ke alam sadar yaitu sistem kesadaran perseptual (perceptual conscious), yaitu terbuka pada dunia luar dan berfungsi sebagai perantara bagi persepsi kita tentang stimulus dari luar.
Teori psikologi Freud didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yang sangat dinamis. Energi psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego.
- Id merupakan bagian palung primitif dalam kepribadian, dan dari sinilah nanti ego dan Super Ego berkembang. Dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan dan menghindari yang tidak menyenangkan.
- Ego merupakan bagian “eksekutif” dari kepribadian, ia berfungsi secara rasional berdasakan prinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis,yaitu dimana Ego berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.
- Super Ego merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat yang diajarkan orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya Super Ego merupakan hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Karena itu Super Ego berorientasi pada kesempurnaan
Kepribadian
yang sehat menurut psikoanalisis:
1. Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola
perkembangan yang ilmiah.
2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar
3. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego
4. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
5. Dapat menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan
1. Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola
perkembangan yang ilmiah.
2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar
3. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego
4. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
5. Dapat menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan
Behaviorisme juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diamati.
Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John B. Watson (1879-1958)
Aliran behaviorisme mempunyai 3 ciri penting :
1. Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku
2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari.
Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara
perilaku manusia dan perilaku binatang. Kita dapat belajar banyak tentang perilaku kita
sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
Kepribadian yang sehat menurut behavioristik:
1. Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya
2. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
3. Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri
4.Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif.
C.
Aliran Humanistik
Abraham Maslow (1908-1970) dapat
dipandang sebagai Bapak dari psikologi humanistik. Gerakan ini merasa tidak puas
terhadap psikologi behavioristik dan psikoanalisis, dan memfokuskan
penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri eksistensinya.
Psikologi
humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang.
Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik memandang behavorisme mendehumanisasi manusia.
Psikologi Humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang
menekankan keunikan manusia. Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah
makhluk kreatif, yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya
sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Maslow
menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya “Motivation
and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia
terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
1)
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the
physiological needs)
2)
Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the
safety needs / the security needs)
3)
Kebutuhan rasacinta dan memiliki (the
love and belongingness needs)
4)
Kebutuhan akan penghargaan diri (the
self-esteem needs)
5)
Kebutuhan akan aktualisasi diri (the
self-actualization needs)
Menurut
Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya
pada masalah-masalah kemanusian.
Ada empat ciri psikologi yang berorientasi humanistik, yaitu:
Ada empat ciri psikologi yang berorientasi humanistik, yaitu:
a)
Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya
berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b)
Memberi tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas,
aktualisasi diri, sebagai lawan pandangan tentang manusia yang mekanistis dan
reduksionis.
c)
Menyadarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan
dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
d)
Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan
martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada
setiap individu (Misiak dan Sexton, 1988). Selain Maslow sebagai tokoh dalam
psikologi humanistik, juga Carl Rogers (1902-1987) yang terkenal dengan client-centered
therapy (Walgito, B 2002 : 80).
Kepribadian
Sehat Menurut Abraham Maslow
Hierarki
Kebutuhan Manusia
Kita
didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal dan yang dibawa sejak lahir, yang
tersusun dalam suatu tingkat, dari yang paling kuat sampai kepada yang paling
lemah.
Berikut 5 kebutuhan-kebutuhan itu dalam tingkatan dari yang rendah ke yang tinggi:
Berikut 5 kebutuhan-kebutuhan itu dalam tingkatan dari yang rendah ke yang tinggi:
1.) Fisiologis
kebutuhan-kebutuhan
yang jelas terhadap makanan, air, udara, tidur, dan seks. Pemuasan terhadap
kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk kelangsungan hidup.
2.) Rasa
Aman
kebutuhan-kebutuhan
akan jaminan, stabilitas, perlindungan, ketertiban, bebas dari ketakutan dan
kecemasan.
3.)
Cinta dan memiliki
kita dapat
menggabungkan diri dengan suatu kelompok atau perkumpulan, nilai-nilai dan
sifat-sifat atau memakai pakaian yang sama dengan maksud supaya merasakan
perasaan memiliki.
4.) Penghargaan
Penghargaan
yang berasal dari orang-orang lain dan penghargaan terhadap diri sendiri.
Penghargaan yang berasal dari luar dapat berdasarkan reputasi, kekaguman,
status, popularitas, prestise, atau keberhasilan dalam masyarakat.
5.) Aktualisasi-Diri
perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua
bakat kita, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita. Dalam diri orang
yang mengaktualisasikan diri, yakni orang yang bergerak atau tumbuh dengan cara
yang sehat, kebutuhan-kebutuhan yang rendah tidak berbenturan dengan
kebutuhan-kebutuhan dasar..
Ada beberapa pendapat Maslow mengenai individu yang sehat itu seperti apa.
Maslow menulis tentang manusia yang sehat secara psikiatris:
"Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini."
Individu yang sehat adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.
Ada beberapa pendapat Maslow mengenai individu yang sehat itu seperti apa.
Maslow menulis tentang manusia yang sehat secara psikiatris:
"Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini."
Individu yang sehat adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.
Sumber :
Feist, Jess
dan Gregory J. Feist. 2010. Teori Kepribadian (Theories of Personality).
Jakarta : Salemba Humanika.
Basuki,Heru.
2008. Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma
Schultz, Duane.(2011).psikologi pertumbuhan:model-model kepribadian
sehat.Yogyakarta:Kanisius